Beberapa hari setelah pertunjukan Teater Tunggal “Menjaring Malaikat” kami lakukan di Solo, Afrizal Malna dan pihak Festival Kesenian Jakarta up Dewan Kesenian Jakarta menghubungi Sutradara dan juga Aktor, yang kemudian hal ini disampaikan kepada Tim JARINGproject. Kami pun melakukan pertemuan kembali dan sedikit berdiskusi pada malam hari, yaitu dilakukan di sebuah angkringan kawasan Mujamuju Yogyakarta. Ada »» selengkapnya…
Teater Jogja
Di dunia Teater Jogja, JARINGPROject adalah satu nama identitas tim yang terbentuk pada 19 Juni 2016. Sejatinya sejak tahun 2013 para personilnya telah sering terlibat dalam berbagai event kesenian di Jogja. Baik seni pertunjukan ataupun seni rupa. Dalam kurun waktu 4 tahun tersebut, selain pekerjaan yang ada di area Yogyakarta, banyak juga job luar kota. Bahkan di manca negara, yang semua itu tetap dikerjakan secara bersama.
Lebih dari tiga tahun menjadi masa yang cukup untuk membuktikan kekompakan dalam melakukan kerjasama dan juga kepercayaan pun rasa tanggung jawab atas kinerja masing-masing. Maka, dari seringnya volume kerja kolektif ‘berjejaring’ antar individu yang tergabung dalam tim produksi, timbul gagasan untuk menamakan diri ‘JARINGPROject’ sebagai identitas kelompok. Selanjutnya, berangkat dari produksi ‘Menjaring Malaikat,’ JARINGPROject ingin menampilkan seni kolaborasi yang dapat mengakomodasi ke dalam banyak cabang seni. Mengingat para personilnya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
Teater Jogja | JARINGPROject?
JARINGPROject | Kawan Bermain-Mainan dan Memain-Mainkan | Seni Teater, Seni Musik, Seni Rupa, Literasi Media, dan lain-lainnya | Berjejaring berbagi karya dengan Home-Base di Daerah Istimewa Yogyakarta
Jibril ala Jamaluddin Latif
Jibril ala Jamaluddin Latif | MENGENAKAN jas, malaikat itu tampak gagah. Keren. Dua sayap terkembang di punggungnya. Ia memakai sepatu bot dengan alat beroda di kaki yang bisa maju-mundur. Lalu ia berputar-putar di panggung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pekan lalu. Itulah Jibril versi Jamaluddin latif. Terasa modern sosoknya. Jamaluddin Latif memonologkan naskah surealis »» selengkapnya…
Pentas Menjaring Malaikat Jakarta di Koran Kompas
Menjaring Malaikat Jakarta di Koran Kompas | Di panggung, monolog naratif Jamaluddin dominan. Ia memang piawai beralih peran dari Jibril menjadi tukang kebun, dari tukang kebun menjadi guru, bahkan mendendangkan nyanyian gembira anak-anak sekolah melihat Jibril terjerat jaring. Membiarkan pelakon sekelas Jamaluddin mendominasi sebuah kolaborasi pementasan teater memang membuat ”Menjaring Malaikat” memukau, tetapi itu seperti »» selengkapnya…
Teater Tunggal Menjaring Malaikat itu Serba Pas
Teater Tunggal Menjaring Malaikat | Di tangan dua kelompok tamu Festival Teater Jakarta, cerita-cerita pendek yang ditulis sastrawan dan perupa Danarto ada pada 1970-an dan 1980-an terasakan seperti baru ditulis kemarin sore. Dalam kegelapan, kain latar panggung yang hitam terangkat, menyuguhkan sebuah lorong panjang yang ada di baliknya. Dentuman teratur memekak telinga, dengan irama yang »» selengkapnya…
Testimoni Koran Kompas
Testimoni Koran Kompas | Kolaborasi para seniman yang terbiasa memakai beragam medium seni untuk mengungkap gagasan itu memang melahirkan tampang panggung yang sedap dipandang mata. Adegan Jibril tertawa-tawa, senang melihat tukang kebun yang mengira benar-benar bisa menangkap malaikat, dilakukan Jamaluddin dengan meluncur berayun-ayun di balik ”payung” jaring jingga menyala itu, dalam penataan cahaya yang apik, membuat »» selengkapnya…