Jibril, Malaikat yang Terjaring

CERPEN ”Mereka Toh Tak Mungkin Menjaring Malaikat” dari Danarto sebenarnya berkisah tentang hal yang sederhana. Kalau dibikin, premisnya akan berkata seperti ini: “Seorang tukang kebun yang berusaha menangkap malaikat usil.”
Bagaimana enggak usil?  Si malaikat Jibril sengaja memecahkan genteng dan membikin si tukang kebun kebingungan. Setelah si tukang kebun bersusah payah membikin jaring, si malaikat Jibril sengaja memerangkapkan diri di sana. Namun, setelah beberapa saat si Jibril malah pergi begitu saja. Meninggalkan anak-anak SD yang menangis dan si tukang kebun yang bengong kebingungan.
Pada 18 Juni bulan Juni 2016, kami tim Jaringpro Ject berkumpul komplet untuk pertama kalinya. Di sana kami berdiskusi. Sebenarnya cerita ”Mereka Toh Tak mungkin Menjaring Malaikat“-nya Danarto tentang apa, sih? Lalu, akan seberapa jauh kami mengadaptasi temuan itu dan kami terapkan pada naskah monolog ”Menjaring Malaikat“?
Diskusi yang seru tersebut salah satunya menghasilkan temuan bahwa sebenarnya Malaikat Jibril tersebut adalah malaikat pengangguran. Lho, kok bisa pengangguran? Ya, bisa dong.
Ingat, nggak, tugas malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu? Ingat dong, yah. Nah, katanya sekarang nabi terakhir sudah ditetapkan. Bila ada yang mengaku-ngaku sebagai nabi baru bisa dipastikan orang itu pasti sedang berbohong. Jadi, kalau sudah tidak ada nabi lagi untuk diberi wahyu, si Jibril ngapain? Nganggur, kan? 😀
Malaikat kok menganggur. Jangan, dong. Supaya tetap tampak ciamik dan tidak dianggap makan gaji buta, si Jibril dalam monolog ”Menjaring Malaikat“ mencari cara untuk terus terlihat aktif.

Apa saja keusilannya?

Pantau dan follow IG: (at)jaringproject. Kami apdet kegiatan latihan di sana. Juga kapan dan di mana kami akan pentas. So, don’t miss it! 😉 [uth|dps]