Blocking Musik Artistik dan Produksi | WAKTU terus berlalu dan latihan yang dilakukan juga sudah tak terhitung lagi. Sementara persiapan untuk pertunjukan atas undangan dalam event MTI (Mimbar Teater Indonesia) di Surakarta juga tinggal dalam hitungan hari. Perlu diketahui bahwa dalam pertunjukan MTI, tim JARINGPROject memperoleh jadwal tampil pada hari Jumat, 23 September 2016.
Maka sesuai jadwal, bahwa pada akhir Juli sudah fixed mengolah naskah, selanjutnya memasuki bulan Agustus 2016 latihan langsung memperdalam blocking. Dalam hal ini, intensif dilakukan oleh Ibed, Jamal, Desi, dan Utroq Trie. Ada banyak kemungkinan yang bisa dieksplorasi, termasuk memasukkan peran pembantu.
Pada akhirnya, sehubungan dengan waktu yang juga sudah berkejaran, untuk peran pembantu yang berjumlah 3 orang ini, mengambil divisi produksi yaitu saudara Andy Setyanta, divisi Media Literasi & Publikasi ialah Utroq Triha, dan satu lagi mengambil Agung yang mulai bergabung di Tim JARINGproject. Ketiga orang inilah yang menjadi “malaikat-malaikat kecil” membantu Jamaluddin Latif sebagai pemeran utama dalam Teater Tunggal “Menjaring Malaikat” ini.
Sementara latihan tetap berjalan, di tempat lain Robi Setiawan sang gitarist band indie FSTVLT juga tekun mengerjakan artistik. Penampakan sayap malaikat yang pinginnya nampak nature acapkali dibahas bersama tim. Begitu pula dengan beberapa kemungkinan lain menyangkut setting panggung.
Di lain sisi, Ari Wulu yang bertugas mengisi suara dan musik juga menyiapkan berbagai kreatifitasnya. Yang kemudian disajikan kepada tim pada saat latihan. Ada banyak alternatif karya yang disodorkan, hingga pada akhirnya terpilihlah sajian karya tersebut sebagai bagian dari pertunjukan.
Crew Produksi mengambil peran pula dalam mempersiapkan pertunjukan, baik menyangkut kostum, bahan publikasi, juga koordinasi dengan pihak-pihak lain.
Alhasil, tanggal 20 September latihan sudah harus dipertontonkan dalam dua hari ke depan.
Hingga pada akhirnya, pertunjukan JARINGproject dalam Teater Tunggal “Menjaring Malaikat” mendapatkan apresiasi cukup baik dari khalayak penonton. Kami pun berterima kasih atas apresiasi tersebut.
Dan bahkan, usai pertunjukan saat itu juga, AFrizal Malna dari Jakarta (yang kerjanya juga di Dewan Kesenian Jakarta) langsung menemui kita, menawarkan agar pertunjukan ini dibawa ke Ibukota kelak pada jelang akhir tahun, yaitu saat hajatannya FTJ (Festival Kesenian Jakarta).
Sejatinya Jamal, Ibed, dan teman-teman JARINGproject lain masih belum begitu yakin dengan tawaran itu. Apakah benar atau tidak, maka saat pulang dari pertunjukan di Solo kamipun tak begitu memikirkannya. Namun di kemudian hari ternyata Afrizal Malna kembali menghubungi Sang Sutradara berikut Sang Aktor.
Yang selanjutnya, kami, Tim JARINGproject sepakat untuk menyanggupi pentas di Teater Kecil TIM Cikini Jakarta, pada bulan November 2016.