Mengolah Naskah SEKARMURKA Usai Bertemu Kurator PSBK Teguh Hari

[Proses 4] Mengolah Naskah SEKARMURKA Usai Bertemu Kurator PSBK

MENGOLAH naskah SEKARMURKA usai bertemu Kurator PSBK,  Teguh Hari, dilakukan oleh Penulis Desi Puspitasari. Ya, setelah merevisi naskah Amuk Kembang – yang kemudian berganti judul menjadi Sekar Murka, Desi Puspitasari selaku penulis naskah menyempatkan diri untuk menemui kurator hibah seni, Teguh Hari, di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Sebelumnya, draft naskah SEKARMURKA telah dikirim ke kurator tersebut untuk meminta pertimbangan.

Mengolah Naskah SEKARMURKA Usai Bertemu Kurator PSBK Teguh HariPertemuan sore hari itu menegaskan beberapa hal: Pementasan Jagongan Wagen tak lagi sekadar hiburan ringan yang sengaja memancing tawa haha-hihi belaka, karenanya tim JARINGPROject diharapkan bisa menyajikan sebuah pementasan yang memiliki ‘sesuatu’ di dalamnya. Beberapa masukan pun diberikan oleh kurator, misalnya memperuncing konflik antar tokoh-tokoh yang saling berseberangan. Man seorang preman melawan Hin yang seorang ustaz, misalnya.

Setelah pertemuan tersebut, penulis naskah bertemu dengan kawan-kawan JARINGPROject lain. Inputan dari kurator disampaikan, dan kemudian latihan dimulai dengan reading dan dilanjutkan dengan diskusi.

Pada latihan kali ini, beberapa hal ditemukan sebagai bahan revisi naskah agar menjadi lebih baik. Poin-poin pentingnya adalah: kembang yang dibakar ataupun dirusak dalam cerita Sekar Murka merupakan simbol dari suatu rahasia yang selama ini disimpan oleh NIS (sebagai tokoh utama).

Oh iya, Desi sebagai penulis naskah menciptakan tiga tokoh Sekar Murka berangkat dari ketokohan masing-masing aktor. Bahkan namanya juga diambil cara gampangnya dari nama tiga aktor tersebut: JAMAL – MAN, DINU – HIN, ANNISA – NIS. Beberapa kebiasaan juga disandarkan pada kemampuan pribadi si aktor dalam kehidupan sehari-hari. Seperti M Dinu Imansyah yang kerap menghibur para followers-nya di Instagram dengan kencrung.

Beberapa temuan menarik juga muncul. Seperti misalnya tokoh NIS adalah seorang keturunan ningrat. Penciptaan tokoh NIS mulanya berdasarkan kebutuhan cerita saja. Ternyata, tanpa diduga sebelumnya Annisa Hertami sendiri masih memiliki darah jeron-beteng alias keturunan ningrat pula. Ini menjadi wahhhh…. Karena terbukti bahwa terkadang meski hanya fiksi yang itu hanya karangan belaka, namun tanpa direncanakan bisa klop dengan perwujudan realita.

Runtutan Mengolah Naskah SEKARMURKA Usai Bertemu Kurator PSBK

Di bawah ini adalah sedikit transkrip diskusi dalam mengolah naskah SEKARMURKA yang dilakukan pada latihan awal, bertempat di home-base Kalanari Theater, 15 September 2017.

Di awali dengan reading naskah

Ibed Surgana Yuga:
Berangkat dari naskah yang telah ditulis, alurnya dijadikan acak aja. Ada beberapa bagian yang terlalu cerewet dan terlalu sinetron. Di bagian awal ada sekelabatan potongan-potongan adegan perusakan bunga. Kemudian adegan berjalan sesuai teks dan tidak ada hubugannya dengan kelebatan pembakaran kembang di awal.

Terlalu banal ketika kita menjelaskan bahwa Hin “seneng jajan”. Agak terlalu permukaan banget. Motif pengakuannya terhadap Nis terlalu lemah. Bahkan untuk mengakui bahwa bukan Man yang memukuli juga masih terlalu lemah motifnya. Solusinya adalah: perlu kejadian lain, atau mulut orang lain untuk mengatakan bahwa kenyataannya Hin suka jajan. Di posisi ini motif Hin mengakui dia jajan belum kuat.

Jamaluddin Latif:
Nis menyimpan rahasia. Di akhir Nis membongkar semua. Penonton mengira bahwa Nis gadis baik-baik, tapi ternyata ia menyimpan rahasia.

Annisa Hertami:
Setelah menguliti Hin dan Man, akhirnya Nis juga menguliti diri sendiri.

Ending: isi adalah pernyataan-pernyataan. Bisa jadi Hin dulu, lalu Man, dan Nis terakhir yng pada akhirnya membongkar semua. Penonton jadi menemukan benang merah antara ketiganya. Orang juga jadi tahu kembang itu apa.

Bahwa kembang adalah pelarian Nis dari mengalihkan perasaan kehilangan punya anak. Pertanyaan/keheranan kenapa Nis tiba-tiba menyiram bunga. Kenapa juga Man ngebet banget mengawini Nis.

Hin tipe laki-laki jajan ke semua cewek, menikah tetap cari perawan. Sedangkan sisi baik dari Nis: menyelamatkan dan mau hidup berdua dengan anaknya. [des/uth]

Notes:
Time: 15 September 2017, pkl. 16.00 – 19.00WIB | Location: Jeblog, beskem Kalanari Theater | Attended by: Desi, Jamal, Ibed, Dinu, Jamal, Andy, Utroq, Annisa